Jumat, 12 Maret 2010

Dunia Sang DJ

Profesi Disc Jockey (DJ) memang tak lepas dari kehidupan dunia hiburan malam. Merupakan rahasia umum pula bahwa dunia ini identik dengan seks bebas dan obat terlarang.

Meski DJ adalah sebuah profesi yang semakin menjanjikan, ternyata banyak stigma yang kerap kali dilekatkan padanya. Lalu tidak sedikit dari sebagian masyarakat yang mencibir, kalau dunia DJ dekat dengan narkoba dan pergaulan bebas. Itu tidak bisa dipungkiri ketika mewabahnya ecstasy. Obat terlarang jenis ini sering ditemui di klub² malam sebagai lokasi kerja DJ. Pasalnya, ecstasy memang dianggap berjodoh dengan house music. Efek samping ecstasy yang mengakibatkan detak jantung berpacu cepat, dianggap sesuai dengan ritme musik yang dipandu DJ.

"Tapi itu tergantung individunya masing². Memang benar dunia malam sering diidentikkan dengan drugs atau kadang free sex. Tapi enggak semua orang yang ada di dunia malam itu buruk. )ujur saja, gua lebih kreatif kalau malam. Karena suasananya yang berbeda," kata DJ Anton yang ditemui di Bar & Cafe miliknya bernama PARC.

Hal senada diungkapkan DJ David. Pria brewok ini mengatakan, walau DJ tidak lepas dari dunia malam, tapi bukan berarti seorang DJ harus larut dalam obat terlarang maupun pergaulan bebas. David mengakui kerap menjauhi segala bentuk obat terlarang dan pergaulan bebas. "Terserah orang mau bilang apa, gua bukan orang yang munafik. Mungkin kalau minum (alkohol) itu iya, tapi bukan berarti gua minum untuk mabuk. Ya gua tahulah takarannya minum itu seperti apa," ungkapnya.

Menurut David, sebuah aksi tidak bisa ditampilkan secara maksimal bila dalam keadaan mabuk. "Mungkin kalau cuma segelas wine ojo itu enggak apa² kan," tandasnya tertawa. Sedangkan menurut DJ Ijoel, fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi di kehidupan malam. '? Tapi enggak adil dong kalau semuanya yang terlibat di kehidupan malam adalah pengguna"drugs atau penganut pergaulan bebas. Saya yakin masih banyak DJ atau orang yang berkecimpung di dunia malam masih memegang teguh norma yang berlaku," kata wanita yang telah menunaikan ibadah haji ini.

Penghasilan Menggiurkan
Menekuni sebuah profesi memanglah suatu pilihan untuk menjalani hidup. Bahkan tak jarang sebuah profesi kadang menentukan status sosial dari masing² individu. Salah satu profesi yang cukup menjanjikan adalah DJ. Mungkin gelar atau predikat DJ bisa diperoleh melalui pendidikan yang terkesan formal ataupun otodidak. Tapi, hal ini tentu berbeda dengan beberapa gelar seperti Sarjana, Master, atau bahkan Doktor sekalipun. Seseorang bisa meraih predikat DJ atas kepiawaiannya mixing berbagai macam karakter musik. Yang jelas, untuk menjadi seorang DJ biasanya diawali dari rasa cinta individu terhadap musik.

Kini banyak DJ yang terbilang sukses setelah menggeluti profesinya. Sebut saja DJ Anton yang memiliki sebuah Bar & Cafe bemama PARC. Selain itu, Anton juga menjadi direktur di sebuah perusahaan ekpor dan impor kini Anton mulai merambah ke dunia bisnis real estate.

Awalnya Anton sering tampil di depan umum hanya berdasarkan hobi dan jarang menerima bayaran. la hanya berpikir bagaimana harus berkreasi demi menyenangkan orang lain. Namun, lambat laun Anton mulai melirik DJ sebagai salah satu profesi yang menjanjikan. "Pertama kali"gua pemah dibayar 100 US dolar. Jadi waktu itu setelah gua tampil di sebuah acara, pas pulangnya gua kasih amplop. Gua enggak nyangka kalau bakal dibayar, dan uang itu adalah upah pertama yang gua dapat dari nge-DJ," katanya.

Kini semua jerih payah dan kecintaannya terhadap musik terbayar sudah. Namun Anton menolak memberi tahu berapa besar tarif untuk aksinya dalam satu kali tampil saat ini."Wah kalau itu enggak enak, mas, tanya saja sama teman² gua," katanya sembari tersenyum.

Sedangkan DJ David kini memiliki record shop yang bernama Demajors. la juga membuka kursus DJ dengan nama yang sama. Merasa belum puas, kini David menekuni profesi baru. David mulai menggeluti bisnis manajemen artis. Bahkan, ia berencana membuat sebuah record label bagi band dan artis. "Yang penting enggak lepas dari dunia "entertainment" kata David.

Awalnya, tahun 1989 David hanya dibayar sekitar Rp. 750 ribu per bulan. Namun di tahun yang sama penghasilan David meroket hingga Rp. 6 juta per bulan. Kini, David mengaku tidak mempunyai patokan harga tertentu untuk aksinya. "Soalnya sekarang" gua sudah jarang nge-DJ, susah bagi waktunya. Tapi paling kalau ada event tertentu atau nge-bantu teman. Itu (tarif) pun tergantung nego," ungkapnya.

Berbeda dengan DJ Ijoel yang kini memiliki sekolah DJ sendiri. Sekolah itu diberi nama Ijoel DJ School. Sekolah itu ia rintis atas kecintaannya dengan profesi DJ. Ijoel ingin membuktikan dirinya untuk eksis di bisnis hiburan. Akhirnya ia mendirikan Ijoel Production sebagai tanda cintanya di dunia hiburan.

DJ mulai berkembang di Indonesia, khususnya Jakarta, sekitar pertengahan tahun 1990 an. Saat itu orang mulai jenuh dengan sajian live music atau lagu² hits yang biasa disajikan di klub malam. Akhirnya sebuah terobosan mulai terlihat dengan dikenalnya house music. Klub² malam pun menyambut baik house music yang saat itu dianggap mewakili gemerlapnya klub. Saat itulah profesi DJ mulai dilirik dan mulai booming.

Pentingnya Sense of Music
Gemerlap malam memang menyimpan kisah tersendiri. Apalagi kehidupan di kota besar yang tersebar di Indonesia. Pengaruh budaya barat begitu kental mewarnai roda kehidupan. Alhasil, laju kehidupan di kota besar seakan tak pernah mati. Indikasi ini terlihat dari menjamurnya nite club dan cafe yang rata-rata beroperasi hingga dini hari.

Tempat hiburan malam ini tak lepas dari aksi para DJ yang selalu memberikan atmosfir tersendiri. Dengan keahlian "menyulap" lagu di Turn Table, DJ kerap kali mampu membawa pengunjung untuk larut dalam alunan musik kreasinya. Warna dan karakter musik sang DJ memang variatif.

Keberadaan DJ dalam bisnis hiburan bisa dikatakan hal yang primer. Sama halnya dengan artis atau band, DJ memiliki penggemar tersendiri di dunia hiburan malam. Seorang DJ harus mampu memandu ratusan atau bahkan ribuan pengunjung. Bahkan, ini merupakan tantangan bagi seorang DJ. Belum lagi gemerlap laser yang dipadukan dengan dentuman house music seakan memacu adrenalin.

Menurut Anton, DJ mempunyai andil besar dalam menentukan suasana. DJ harus jeli membaca karakter pengunjung yang datang. DJ harus peka dan selalu berimprovisasi di tiap aksinya. "Itu karena kita enggak tahu lagu seperti apa yang harus kita mainkan. Yang jelas kalau penonton masih kelihatan kaku, ya kita harus cari lagu lain supaya suasananya lebih hangat lagi," jelas Anton.

Biasanya, seorang DJ selalu mengawali dengan musikyang sedikit mellow. Namun, sekitar setengah jam berikutnya pemandangan pun berubah. Seluruh pengunjung terlihat begitu reaksionis. Mereka seakan mempunyai motor dalam tubuhnya. Sang DJ berusaha memompa motor itu untuk melaju kencang. Alhasil tidak sedikit dari sebagian pengunjung yang memerlukan tenaga ekstra. Biasanya, obat tedarang dan psikotropika adalah piliharinya.

Memang tidak mudah untuk menyatukan isi kepala dari ribuan pengunjung. Pasalnya, tidak sesuai orang menyukai suatu jenis musik tertentu. Kendati demikian, inilah risiko sekaligus tantangan dari seorang DJ untuk tetap inovatif. "Yang jelas sukses atau sebuah pertunjukan itu tergantung kita. Jadi pressure itu sebenamya ada di diri kita sendiri. Terus bukan hanya pengunjung saja faktornya. Kita juga harus mikirin karier, penentuan karakter kita supaya lebih dikenal, dan harus terus up-date lagu. Pokoknya banyak hal harus dipikirin deh," tambahnya.

Setiap pekerjaan pasti punya tantangan. Buat seorang DJ, tantangan yang utama adalah menggabungkan lagu dengan mulus. Menurut David, tugas DJ baru bisa dibilang sukses bila ia sanggup membuat suasana tetap hidup. "Di situlah kepuasannya, enggak ada yang bisa menggantikannya kalau gua bisa buat pengunjung on fire. Yang penting wawasan musik juga harus diasah terus," kata David."

*disadur dari Male Emporium __________________
~Claps 4 Dancing & Dance 4 Life~



Sumber :http://www.bengkelmusik.com/forum/f64/dunia-malam-dj-t1385

Struktur DJ Mixer

Sebuah DJ mixer masa kini secara umum mempunyai dua atau lebih kanal masukan untuk memasukkan sumber audio dan sumber audio mixing lainnya. Agar dapat mengakomodasi input dari Turntable atau phonograf maka harus ada sirkuit penguat dengan standar ekualisasi RIAA (RIAA equalization) dan masukan tingkat tinggi (high level input) untuk memasukkan pemutar CD dan sumber audio lain yang mempunyai high level input. Lebih spesifik, biasanya letak masing-masing control channel diatur secara vertikal agar seorang DJ dapat dengan mudah melakukan pertunjukkannya. Dibawah pemilih masukan (input selector) ada sebuah pengatur gain, digunakan untuk menyamakan level sinyal pada masing-masing channel yang masuk ke mixer.Kemudian masing masing channel input dimasukkan ke tahap selanjutnya yaitu pengaturan nada pada sirkuit equalizer.Ketika akan melakukan transisi lagu, seorang DJ akan menyamakan hentakan bass agar sinkron dan mengurangi level bass pada salah satu level channel,sehingga mengurangi tabrakan bunyi hentakan bass yang mengganggu.

Crossfader

Salah satu bagian yang paling penting dari DJ mixer adalah sirkuit Crossfader yang menjadi jantung sebuah DJ Mixer. Tanpa Crossfader, melakukan transisi lagu dengan menggunakan dua rotary knob akan sangat susah. Pada awalnya sirkuit crossfader hanyalah dua penggeser fader audio pengatur gain dimana sinyal audio langsung melalui crossfader, namun dengan kebiasaan penggunaan yang tidak wajar seperti untuk scratching pada DJ hip-hop dimana crossfader berperan sangat penting karena digerakkan dengan kecepatan tinggi untuk menciptakan hentakan bass dan clap yang mendasari aliran musik tersebut.Seiring berkembangnya teknologi maka para ahli menemukan apa yang disebut sirkuit penguat dengan pengaturan tegangan (Voltage Controlled Amplifier, VCA) dimana audio fader tidak mengatur gain input sumber audio tadi secara langsung, namun dengan tegangan DC,sirkuit terintegrasi (IC)dengan prinsip VCA tersebut gain sumber audio akan dapat diatur secara halus dan respon dari crossfader dapat diatur sedemikian rupa.Referensi dari Rane, salah satu pembuat DJ mixer menyatakan secara umum dapat dibuat menjadi tiga macam setting yaitu full, cut dan smooth. Jenis pengaturan Smooth dan Full akan sangat membantu kerja dari DJ klub, sedangkan pada pengaturan jenis cut,sangat dominan dipakai oleh DJ hip-hop dalam teknik scratching. Selain Crossfader berbasis VCA, juga ada yang berbasis sirkuit optoelektronik dan juga dengan type crossfader magnetik.

Pengatur Nada

Serupa dengan Audio Mixer konvensional,suatu pengatur nada mengatur nada pada tiap kanal yang ada. pengaturan yang sangat umum adalah pada pengaturan level nada rendah (Bass, Low), nada menengah (Midrange,Midle) dan nada tinggi (Treble,High). Lebih khususnya DJ mixer dilengkapi dengan saklar pembunuh (Kill Switch) untuk masing masing dari ketiga cakupan nada yang diatur dan disini menjadi kelengkapan efek standar pada DJ mixer.Tentunya reaksi yang sama tidak akan sama dengan memutar ketiga potensiometer untuk ketiga nada yang diatur tersebut.

Cue selector

Cueing adalah istilah DJ untuk menentukan letak posisi lagu yang akan dimainkan tanpa mengganggu lagu yang sekarang diputar dan didengar oleh pendengar. Prinsipnya adalah pendengaran sebelum dipudarkan (Pre-fade Listening, PFL). Sirkuit Cue adalah hal mutlak yang harus ada pada DJ mixer.Type Cue bermacam macam, apakah mendengar pada salah satu channel sebelum atau sesudah proses mix, sehingga DJ bisa membandingkan hasil mixing sebelum lagu yang didengar oleh pendengar.Dan Juga, sirkuit headphone dengan sirkuit penguat tersendiri adalah bagian penting dari Cue Selector.

Auto Start switch

Berhubungan dengan crossfader, suatu sirkuit bisa diatur agar ketika posisi crossfader pada posisi ekstrim apakah itu kekiri atau kekanan (biasanya posisi crossfader diletakkan melintang, sedangkan channel fader diposisi tegak lurus) suatu sirkuit dengan pemicu Autostart akan secara otomatis memutar player yang telah disetting pada posisi Autostart,namun dalam hal ini CD player yang ada juga harus mendukung fitur ini.

Pemicu Lampu (Lighting trigger)

Pertunjukan DJ akan lebih semarak dengan pengaturan Lampu-lampu (Lighting) yang terpasang di panggung. Dengan pemicu Lampu-lampu ini maka kedip lighting akan mengikuti irama lagu yang sedang dimainkan.Sound to Light adalah istilah yang sering dipakai dalam teknik ini.

Auxiliary Send dan Return

Dengan masukan dan keluaran ini seorang DJ bisa menghubungkan sebuah sampler, prosesor efek suara, MIDI Controller untuk menambah semarak dengan bunyi-bunyi yang menarik seperti flanger,waw-waw,reverb dan sebagainya.

Main Output dan Booth Monitor Output

Dalam setting sebuah klub seorang DJ sangat membutuhkan Booth Monitor yang terletak cukup dekat dengannya.sehingga DJ bisa mendengar secara cermat musik yang dimainkan. Jalur output untuk Booth Monitor dan main output akan dikuatkan dengan amplifier yang berbeda.Selain itu keluaran booth monitor bisa dipakai sebagai input untuk perekaman suara hasil mixing jika keluaran khusus untuk perekaman tidak ada.

Peak Meter

Dengan Peak meter ini, DJ bisa mengawasi seberapa besar keluaran level sinyal output yang direpresentasikan oleh VU display baik berupa Jarum meter analog maupun LED Display.Akan sangat menarik jika Peak meter terdapat sirkuit penahan puncak (Peak hold level) sehingga lampu LED pada posisi puncak akan menyala beberapa saat bersamaan dengan hentakan bass yang paling keras.

Penguat Depan Mikropon

Meskipun DJ mixer akan lebih fokus pada kualitas mixing lagu, namun paling tidak harus ada satu kanal penguat depan mikropon yang bisa dipakai oleh DJ untuk membuat perkenalan ketika akan memutar lagu baru. Sirkuit penguat depan ini bisa dibuat bekerja secara bicara lebih (Talk Over), dimana jika mikropon diaktifkan maka secara otomatis akan mengurangi level musik. tentunya, kontrol yang harus ada yakni pengatur nada (Tone Control) untuk mengatur nada Bass, Midrange, dan Treble. Lebih sederhana lagi, hanya disertakan pengaturan gain dan pengaturan nada berupa setelan Basah Kering (Wet-dry) saja untuk menyesuaikan suara yang dihasilkan.

Analog DJ Mixer Vs. Digital DJ mixer

Penjelasan diatas akan lebih bias kepada DJ Mixer analog. Perkembangan Dunia digital juga diaplikasikan pada DJ Mixer.pada DJ Mixer digital terdapat Analog to Digital Converter yang mengubah sampling input analog menjadi sinyal digital. sampling frekuensi 96 kbps/44 Khz sudah cukup memadai untuk menghasilkan suara setara CD Audio. Dengan A/D converter tersebut, pengubah efek seperti LFO, Flanger, Reverb, dsb dilakukan pada tahap digital.Dengan DJ mixer digital seorang DJ akan dengan sangat mudah melakukan sinkronisasi hentakan (Beatmatching) dua lagu secara cepat dan akurat berdasarkan hitungan denyutan per menit(Beat per minutes,BPM atau tempo lagu yang dimainkan.Sinkronisasi dengan Player atau komputer biasanya dihubungkan dengan hubungan serial atau USB.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/DJ_Mixer

DJ Mixer

DJ mixer adalah salah satu type Audio Mixer yang khusus dirancang untuk penampilan DJ di diskotik, klub atau pertunjukan langsung. Meskipun secara garis besar serupa dengan audio mixer biasa, namun ada beberapa fitur yang lazim hanya ditemui pada audio mixer jenis ini. Kelengkapan sirkuit crossfader dan sirkuit cue adalah syarat utama suatu audio mixer dikategorikan sebagai DJ Mixer.dengan kedua kelengkapan ini memungkinkan seorang DJ melakukan transisi lagu yang halus sehingga para pendengar (dalam hal ini pengunjung Diskotik, para Clubbers) tidak begitu menyadari adanya perpindahan antar lagu.


DJ Mixer buatan behringer tipe dx626

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/DJ_Mixer

DJ cewe, why not?

PANGGUNG hiburan musik yang berelemen disc Jockey, belakangan ini kian marak saja dengan bermunculannya dejeey-dejeey cewek, menyusul suksesnya sosok cewek seperti DJ Davina dan DJ Milinka dua tahun belakangan ini.

Sukses Davina dan Milinka sebagai DJ ternama di Jakarta, tak pelak lagi turut memberi warna pada dunia dugem. Dalam dua tahun terakhir, perkembangan DJ perempuan di kota ini sangat pesat. Bahkan jumlahnya bisa dua kali lipat dibanding tahun lalu. Selain itu, perubahan paradigma mengenai profesi sebagai DJ juga sudah berubah. Jika dulu DJ hanya dipandang sebelah mata, kini DJ punya prospek menjanjikan dan bisa jadi sumber mencari nafkah.

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Sebenarnya jumlah DJ perempuan belum bisa menyamai jumlah rata-rata DJ lelaki. Memang belum ada lembaga resmi yang menghitung berapa total jumlah DJ. Tapi menurut perkiraan kasar, jumlah DJ perempuan di Jakarta baru seperempat dari total jumlah DJ laki-laki.

“Profesi sebagai DJ masih didominasi kalangan lelaki. Tapi sekarang mulai banyak kaum perempuan yang belajar untuk jadi DJ,” kata Beernuli (32), Pemilik Rumus DJ School.

Beernuli menambahkan, DJ perempuan memang lebih menarik dibanding lelaki. Dan itu menjadi nilai plus dalam menggaet penonton. Apalagi pengunjung diskotek maupun club & lounge kebanyakan kaum adam. Kehadiran DJ perempuan jelas menjadi magnet tersendiri.



"DJ cewek saat ini sedang laris, karena dianggap sebagai sesuatu yang berbeda. Namun keterampilannya tetap membuat crowd stay dan tidak beranjak, untuk mendengarkan musiknya adalah yang menentukan," kata DJ yang memiliki nama asli Rendy Rudolf ini.

Menurut Audi (17) salah satu murid perempuan yang belajar DJ di Rumus School, alasan dia belajar di DJ karena ia suka musik classic disco dan dance, dan dengan ia menjadi DJ ia bisa mengekspresikan musik yang ia sukai kepada penonton.

Audi mengaku, awalnya ketika ia memutuskan untuk belajar nge-DJ sempat dilarang oleh orangtuanya, karena selama ini DJ mempunyai image yang buruk, tapi setelah ia jelaskan bahwa tidak semua DJ itu tidak baik lama kelamaan orantuanya bisa menerima, “DJ itu 'kan pemusik, sama seperti pemain gitar pada sebuah band, atau pemain gendang, tapi mengapa hanya DJ yang selalu di konotasikan buruk? Jadi, semua itu kembali lagi ke individu si DJ tersebut. Jika ia bisa menahan diri, maka ia tidak akan terjerumus ke dalam hal-hal negatif,” ungkap cewe yang masih duduk di kelas 3 SMU ini.



Dengan keberadaan DJ perempuan yang semakin menjamur, bukan tidak mungkin, kehadiran kaum hawa di balik meja DJ bisa menggeser dominasi para lelaki. Namun hal itu tidak terlalu merisaukan Revo salah satu DJ lulusan Rumus DJ School.

Revo sendiri melihat sisi positif dari booming DJ perempuan. Menurutnya, hal itu malah bisa membantu regenerasi DJ. Ia juga tidak takut akan tersaingi oleh kehadiran DJ perempuan yang jauh lebih menarik. “Semua punya pasar masing-masing. Jadi saya tidak takut akan kehilangan pekerjaan akibat kehadiran DJ perempuan,” katanya.


http://www.tnol.co.id/en/hobby/music/721-zaman-emansipasi-perempuan-boleh-juga-jadi-dj.html

Sebenarnya apa sih DJ?

Seorang disc jockey (juga dikenal sebagai DJ atau deejay) adalah seseorang yang memilih dan memainkan rekaman musik untuk penonton. Awalnya, disk dimaksud piringan hitam, sementara disc mengacu pada Compact Disc, dan telah menjadi lebih umum ejaan. Hari ini, istilah mencakup segala bentuk pemutaran musik, tidak peduli sumbernya.

Ada beberapa jenis disc jockey. Radio DJ memperkenalkan dan memainkan musik yang disiarkan di AM, FM, shortwave, digital, atau stasiun radio internet. Club DJ memilih dan memutar musik di bar, klub malam, diskotek, di rave, atau bahkan di sebuah stadion. Hip hop disc jockey memilih dan memutar musik menggunakan beberapa turntable, sering kali untuk kembali ke atas satu atau lebih MCs, dan mereka mungkin juga melakukan menggaruk meja putar untuk membuat suara perkusi. Di reggae, disc jockey (DJ) adalah vokalis yang mengetuk, “bersulang”, atau chatting melalui pra-direkam irama lagu sementara individu memilih dan bermain mereka disebut sebagai pemilih. [1] Handphone disc jockey perjalanan dengan portabel sistem suara dan memutar rekaman musik di berbagai acara.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Disc_jockey

Profesi Shii Disc Jockey VS Nightlife Society

Tak dapat dipungkiri bahwa profesi ini dekat dengan kehidupan malam Jakarta. Dari pub, club, lounge, bar dan tempat sejenisnya. Prime time umumnya dimulai pukul sebelas malam sampai menjelang dini hari pukul tiga pagi. Hotspot hangout wajib para party goers sebut saja di bilangan Kemang, sekitaran Asia Afrika sampai Sudirman berujung di Thamrin.

Semua mengkonotasikan tempat-tempat pengumbar kenikmatan surgawi ini rentan terhadap sex, drugs dan alkohol. DJ Lukas secara jujur mengakui hal ini. “Beberapa DJ bahkan menenggak alkohol dan drugs untuk mendukung performanya. Alkohol membawa efek endhorpin, membuat mereka merasa bahagia dan senang. Dan, ini memang tugas utama seorang DJ. Salah satu prestasi terbaik seorang DJ adalah membawa crowd yang awalnya cuma duduk-duduk dan berdiri tegak, tiba-tiba nyelongsor kesana – kemari bahkan harus di bopong pulang karena sudah tidak sadar lagi”, ungkap DJ yang sempat vakum di tahun 2007 lantaran mendapat dinas luar dari kantornya, tertawa geli mengenang pengalaman lucu tak terlupakan selama menjadi disc jockey.

Tanggapan negatif, dari pihak keluarga khususnya, tidak ada. Selama kita mampu membawa diri dalam bekerja baik-baik, alias tidak macam-macam seperti nge-drugs, hangover berlebihan. Yang penting sih mampu membagi waktu antara nightlife dan keluarga atau lingkungan.

Sumber : http://qbheadlines.com/lifestyle_bwh.php?aid=213&flag=1&cat=7&baru=0

Proffesional DJ?? uwhh

“Mencintai profesi dan apa yang kita lakukan menjadi prioritas utama”. Karena dengan mencintai pekerjaan, semua halangan berubah menjadi kesempatan. Dengan membangun orang banyak, Tuhan akan memperkaya kita dengan pengalaman dan ilmu yang semakin terasah serta kesempatan yang jauh lebih banyak.

Di ujung pembicaraan, DJ yang sempat menjadi 50 finalis DJ Quest 2008 ini memberikan sedikit harapan mengenai dunia per Dj an di Indonesia. Banyak DJ Indonesia yang memiliki talenta bagus-bagus, keep up agar bisa go international dan menghasilkan track-track yang bagus juga sehingga lebih dikenal.

“Untuk yang baru memulai, saya sarankan untuk banyak latihan, memperbaiki teknik bermain, flow up lagu dan sering mendengarkan mixtape dari dj-dj luar. Low profile, jangan cepat puas atas apa yang di dapat sekarang. Terpenting adalah menjadi menjadi diri sendiri dengan menciptakan brand image personal agar mudah dibedakan dengan yang lain serta memperbanyak jam terbang, tidak harus club to club tetapi di private-private party juga ok”, tutur Lukas bersemangat.

“Sedikit tips untuk menjadi profesional disc jockey adalah selalu rajin mengikuti perkembangan dance scene luar negeri sebagai tolok ukur, sharing idea pada rekan yang lebih senior, selalu introspeksi diri dan yang paling penting makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup, secara saya kerja double .. ha ha ha”, canda DJ Lukas di ujung pembicaraan kami.

Beginilah potret salah satu sisi Jakarta. Kehidupan kejamnya membuat beberapa penghuninya harus bekerja ekstra keras mendulang dan mengumpulkan pundi-pundi uang untuk survive. Beberapa beruntung menempuh jalan yang lurus, datang dari keluarga berpendidikan, lingkungan yang hangat dan tangan Tuhan selalu mengalirkan rezeki. Beberapa lainnya, harus kerja ekstra keras terkadang ada beberapa yang tergelincir dan terus berputar dalam arus lingkaran setan yang tak berujung. Tinggal pilih yang mana? (Anindya Sukarni)

Sumber : http://qbheadlines.com/lifestyle_bwh.php?aid=213&flag=1&cat=7&baru=0